Bogor, 27/1 (ANTARA) - Warga Pulo Armin RT 5/ RW 4 Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, dibuat panik karena sejumlah sumur warga tercemar cairan menyerupai solar.
"Kemungkinan ini solar karena dari aroma dan cairannya mudah terbakar," kata Lilik pemilik rumah yang sumurnya tercemar saat ditemui Kamis.
Peristiwa tersebut diketahui Rabu (25/1) pagi saat warga hendak beraktivitas. Sumur yang awalnya digunakan untuk mandi, mencuci dan memasak berubah warna.
Terdapat cairan kecoklatan dan berminyak mengapung di permukaan air sumur.
Warga yang menyadari sumurnya berubah warna, mencoba menyaring cairan tersebut. Beberapa warga berhasil mengumpulkan literan cairan yang dapat terbakar tersebut.
Lilik mengatakan, ada delapan rumah warga termasuk rumahnya yang sumurnya mengalami pencemaran.
Menurut Lilik, sebelum sumur warga tercemar, sumur yang pertama kali diketahui tercemar adalah sumur milik toko sate yang ada didepan jalan Pajajaran.
Sumur tersebut diketahui tercemar tiga hari sebelumnya, hingga pencemaran merambat ke rumah warga.
Lilik mengaku dengan pencemaran tersebut dirinya kesulitan untuk beraktivitas mandi, cuci dan memasak. Karena selama ini warga mengandalkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kalau mau mandi terpaksa ke masjid karena menggunakan air PAM. Air di sumur tidak bisa digunakan untuk mandi karena berminyak dan bau," kata Munanjar.
Munanjar menyebutkan peristiwa tercemarnya sumur baru pertama kali terjadi. Namun, pada enam bulan yang lalu peristiwa pencemaran pernah terjadi di kali Cimalang anak Sungai Cisadane yang melintas di pemukiman warga.
"Waktu itu banyak ikan di kolam yang mati. Air kali jadi berubah warna dan berbau," katanya.
Warga menduga, asal pencemaran dari gedung data center yang ada di seberang perkampungan, Jalan Pajajaran Kota Bogor.
Menurut warga, gedung yang diketahui milik PT Faasri Utama Sakti memiliki penyimpanan solar yang menurut penjaga gedung untuk keperluan genset.
"Tadi warga bersama aparat dari Polsek sudah ke gedung itu memeriksa tangki solar yang ada disana. Kata penjaganya ada empat tangki yang menyimpan 50.000 liter solar untuk keperluan genset," kata Munanjar.
Sementara itu, Kepala Unit Reskrim Polsek Bogor Timur, AKP Suharto mengatakan pihaknya sudah melakukan pengencekan dan mendata laporan warga soal pencemaran sumur.
Pihaknya telah melakukan pengecekan dan pengukuran bahan bakar yang ada di gedung data center IT yang baru beroperasi pada 2011.
"Kita sudah mengukur bahan bakar minyak yang ada di dalam gedung itu, dan kita sudah melakukan tindakan menggembok tangki. Besok akan dilakukan pengukuran bila bahan bakar di dalam itu berkurang, berarti diduga ada kebocoran dari gedung itu," kata Suharto.
Sementara itu Kepala Seksi Kemasyarakatan Kecamatan Bogor Timur Agus Suwandi mengimbau warga untuk menjauhkan tabung gas dari sumur dan berhati-hati saat memasak di sekitar sumur untuk menghindari terjadinya kebakaran.
"Air sumur jangan dulu dikonsumsi. Hindari dari tabung gas dan jauhkan dari api. Kita akan melakukan pendataan dan pengecekan untuk memastikan pencemaran asal pencemarannya," kata Agus.
Laily R