Karawang (ANTARA) - Penyaluran pupuk kepada para petani di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya sempat terganggu menyusul terjadinya perubahan masa tanam pada musim kemarau tahun ini.
"Iya (penyaluran pupuk) ada pengaruhnya, khususnya di saat musim kemarau, pada Agustus-September," kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan, kepada Antara, di Karawang, Rabu.
Tetapi, kata dia, sejak Januari sampai September 2019 penyerapan pupuk di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya cenderung aman.
Baca juga: Pupuk Kujang jamin tidak ada kenaikan harga pupuk
Ia mengatakan, berdasarkan laporan per 15 September, penyaluran urea di wilayah Jabar untuk kebutuhan September 2019 masih dibawah alokasi Dinas Pertanian sebesar 43,39 persen atau mencapai 13.511 ton dari kebutuhan 31.137 ton.
Meski begitu, jika dilihat dari Januari sampai September 2019, penyaluran urea sudah diatas alokasi sebesar 106,21 persen atau 352.981 ton dari kebutuhan 332.343 ton.
Baca juga: Stok pupuk bersubsidi untuk kebutuhan Jabar dan Banten aman
Khusus di Karawang, kata Ade Cahya, penyaluran pupuk urea masih normal, sebanyak 40.166 ton atau 108 persen dari kebutuhan sebesar 37.200 ton.
Hal itu terjadi karena di Karawang saat ini kebanyakan sudah mulai pemupukan setelah panen beberapa waktu lalu di wilayah pertanian yang dialiri saluran irigasi.
Sementara itu, stok pupuk urea di Jawa Barat per 16 September tahun ini mencapai 159.300 ton. Sedangkan stok pupuk NPK wilayah Jabar mencapai 48.150 ton dan stok organik stok 8.827 ton.
Baca juga: Pupuk Kujang kembangkan bisnisnya dengan bangun Pabrik CO2 cair
Penyaluran pupuk di Jabar dan sekitarnya terganggu pada musim kemarau
Rabu, 18 September 2019 20:44 WIB
Iya (penyaluran pupuk) ada pengaruhnya, khususnya di saat musim kemarau, pada Agustus-September.