Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat secara bertahap mengoperasikan kembali Bus Transpakuan menyusul dihentikan operasi bus milik Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) karena persoalan manajemen.
Tahap awal Bus Transpakuan mulai beroperasi Rabu untuk koridor Cidangiang-Sentul. Sedangkan koridor Bubulak-Cidangiang dan Ciawi belum dapat dioperasikan terkait kesiapan infrastruktur.
"Harapannya warga bisa mengetahui secara bertahap Bus Transpakuan mulai beroperasi lagi," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Bogor, Rabu.
Bus Transpakuan telah beroperasi sejak 2007, namun dalam perjalanannya terjadi pasang surut, ketidakmampuan perusahaan menghasilkan keuntungan untuk mengembangkan usaha sehingga terancam gulung tikar.
Tahun 2016, Pemerintah Kota Bogor menyiapkan langkah penyelamatan dengan membentuk tim penyehatan PDJT, hingga merombak susuran direksi, namun perusahaan daerah tersebut tetap jalan di tempat.
Sampai akhirnya Mei 2017 perusahaan terancam tutup karena 148 karyawan belum menerima gaji. Dewan pengawas memberikan tiga solusi untuk menghadapi situasi tersebut yaitu menghentikan sementara operasional Bus Transpakuan.
Kini, Pemerintah Kota Bogor berupaya menghidupkan kembali Bus Transpakuan dengan mengandalkan rute di jalur gemuk Cidangiang-Sentul.
"Jalur Sentul ini permintaannya besar sekali. Saya menerima harapan banyak warga agar rute ini dihidupkan kembali. Apalagi akan dibuka pusat perbelanjaan baru, kemungkinan kebutuhan bus tidak lagi delapan unit bisa bertambah," kata Bima pula.
Bima mengatakan pengoperasian kembali Bus Transpakuan salah satu proses untuk menjalankan kewajiban pemerintah terhadap karyawan PDJT yang belum menerima gaji.
"Kami mulai proses ini secara bertahap, diharapkan dari operasional Bus Transpakuan ada pemasukan. Dari pemasukan itu disisihkan nanti secara bertahap akan dipenuhi kewajiban terhadap karyawan," kata Bima.
Menurut Bima, koridor Cidangiang-Sentul merupakan jalur gemuk yang kemudian diharapkan akan menambah jumlah armada yang dioperasikan saat ini dari empat unit menjadi delapan unit sesuai kebutuhan minimal.
Akan ada beberapa unit bus bantuan dari Kementerian Perhubungan yang dioperasikan menjadi Bus Transpakuan, tetapi harus diurus terlebih dahulu STNK-nya.
"Kami usahakan STNK-nya karena akan memerlukan biaya juga, untuk kemudian bisa ditambahkan dari pemasukan ini. Jadi nambah armada, nambah penumpang, nambah juga pemasukan. Dan Insya Allah kita tambah rute ke Bubulak secara bertahap," kata Bima lagi.
Bus Transpakuan Cidangiang-Sentul kembali beroperasi, tidak ada perubahan jadwal maupun rute. Tampilan bus lebih rapi dan nyaman. Kapasitas satu bus untuk kursi 16 orang dan berdiri sekitar 11 orang. Tarif yang tadinya Rp6 ribu menjadi Rp10 ribu.
"Nanti kita buka kerja sama dengan swasta, dalam hal tiketing, agar pembayaran tertib tidak ada uang tunai," kata Bima lagi.
Kepala Seksi Angkutan Ari Priyono menambahkan pengoperasian Bus Transpakuan koridor Bubulak menunggu kesiapan infrastruktur, salah satunya adanya pengerjaan jalan tol di jalan baru.
"Kemungkinan kalau jalan tol selesai dibangun Bus Transpakuan Bubulak baru bisa dioperasikan lagi. Karena kalau macet selama ada pembangunan jadi tidak efisien," kata Ari lagi.
Pemkot Bogor Bertahap Operasionalkan Bus Transpakuan
Kamis, 23 November 2017 5:25 WIB
Jalur Sentul ini permintaannya besar sekali. Saya menerima harapan banyak warga agar rute ini dihidupkan kembali.