"Perihal proses perpindahan, kita (telah) mapping semuanya. Yang pasti, kita pastikan barangnya ada, karena itu milik negara," kata Koordinator Pengembangan Riset berbasis Cryo-EM BRIN, Sandi Sufiandi saat ditemui di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno (KST) Cibinong, Bogor, Selasa.
Sandi mengatakan pihaknya menjamin seluruh barang yang dipindahkan ke Laboratorium Genomik di KST dipindahkan sesuai prosedur, karena telah dilakukan pencatatan agar pertanggungjawabannya lebih jelas.
Dia menyebutkan proses perpindahan alat-alat penelitian memerlukan banyak waktu, karena jumlahnya yang banyak, ukurannya yang tidak kecil, serta memerlukan berbagai kalibrasi ketika dipindahkan.
Baca juga: BRIN kembangkan aplikasi biosensor untuk pantau kesehatan secara berkala
Baca juga: BRIN sebut Satelit Lapan-A3 telah hasilkan data citra 538 juta kilometer persegi
Sebelumnya, beredar isu ketidakjelasan perpindahan alat-alat penelitian milik Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman setelah dilebur ke dalam BRIN.
"Bukan begitu, memang ada dua jenis alat-alat penelitian yang ingin dipindahkan. Salah satunya adalah alat-alat yang masih digunakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Itu masih di sana," ujarnya.
Dia menjelaskan perpindahan alat-alat penelitian tidak serta-merta harus pindah seluruhnya dengan melihat kepentingannya.