Kabupaten Bogor (ANTARA) - Manajemen Taman Safari Indonesia menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Komisi IV DPR RI sebagai bahan Rancangan Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (RUU KSDAHE).
"Ada dua saya usulkan, yaitu satu harus dijaga populasi lingkungannya dan keamanannya ditingkatkan. Kedua bagaimana dengan cara teknologi yaitu ART, Assisted Reproductive Technology," kata Direktur TSI Jansen Manansang usai menerima kunjungan rombongan Komisi IV DPR RI di TSI, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Ia mengaku telah memaparkan sejumlah upaya untuk melindungi populasi satwa di hadapan para anggota dewan yang kedatangannya dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi.
Jansen menjelaskan, mengenai teknologi reproduksi, TSI telah memiliki bank sperma untuk mengembangbiakkan satwa-satwa yang hampir punah.
"Nah (bank sperma) ini akan melindungi badak-badak yang mati di Indonesia hidup kembali," terang Jansen yang juga merupakan Ketua Yayasan Badak Indonesia.
Sementara, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mengaku telah menampung sejumlah aspirasi yang disampaikan oleh Taman Safari Indonesia.
"Kita memberikan apresiasi ya karena Taman Safari bukan hanya sebagai taman rekreasi, tetapi juga taman edukasi. Kemudian juga sudah sampai kepada taman penelitian," kata Dedi.
Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga berwawasan lingkungan yang berorientasi pada habitat satwa di alam bebas. Taman Safari Indonesia terletak di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak.
Keunikan tempat wisata ini dari kebun binatang lainnya di Indonesia adalah pengunjungnya bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk bisa melihat dari dekat semua jenis binatang dengan memakai mobil pribadi ataupun naik bus yang sudah disediakan pihak pengelola Taman Safari.
Taman Safari beri masukan ke Komisi IV DPR soal RUU KSDAHE
Senin, 29 Mei 2023 19:08 WIB