Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan sepakat dengan pesan Presiden Joko Widodo agar Indonesia tidak kembali terjebak ke dalam politik identitas pada Pemilu 2024 untuk meraih kejayaan bangsa memiliki ekonomi yang kuat di dunia.
Menurut Bima Arya saat diwawancarai usai menghadiri Rapat Paripurna istimewa mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi jelang HUT ke-77 Republik Indonesia (RI) secara daring di gedung DPRD Kota Bogor, Selasa, data-data yang disampaikan presiden menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai banyak modal untuk menjadi negara besar dan ekonomi terkuat jika proses pesta politik juga dilakukan dengan sangat baik.
"Tetapi presiden mengingatkan dengan sangat keras tadi, itu semua bisa hilang ketika kita kembali lagi ke politik identitas. Jadi pesan presiden kan begitu," kata dia.
Baca juga: Pemkot Bogor gelar pesta rakyat peringati HUT ke-77 RI
Bima berpandangan, bahwa apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pidato jelang HUT ke-77 RI ini angka-angka keberhasilan menanggulangi COVID-19, kemudian kepemimpinan di tingkat global melalui G20, pengendalian angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi dapat menjadi optimisme kejayaan Indonesia.
Namun demikian, jika momentum pemilu yang tinggal sekitar dua tahun lagi untuk menentukan pemimpin bangsa ke depan terjebak ke dalam politik identitas bisa membuyarkan harapan tersebut.
"Kalau kita terjebak kembali menuju 2024, kembali ke politik identitas, maka itu enggak ada gunanya semua. Saya kira itu poin yang paling bisa diambil dari presiden tadi," katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor imbau kreativitas warga tiap kelurahan rayakan HUT ke-77 RI
Presiden Joko Widodo mengajak segenap pihak untuk terus mendukung penuh tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang terus disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Tahapan Pemilu yang sedang dipersiapkan oleh KPU harus kita dukung sepenuhnya," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Presiden juga mengingatkan agar masyarakat maupun elite politik untuk terus mendewasakan demokrasi Indonesia dan memperkuat konsolidasi nasional dengan menghindari politik identitas serta politisasi agama demi mencegah polarisasi sosial.
Baca juga: DPKPP Bogor gelar Festival Kemerdekaan jelang HUT ke-77 RI
"Saya ingatkan, jangan ada lagi politik identitas. Jangan ada lagi politisasi agama. Jangan ada lagi polarisasi sosial. Demokrasi kita harus semakin dewasa. Konsolidasi nasional harus diperkuat," ujar Presiden.
Wali Kota Bogor sepakat Indonesia tidak terjebak politik identitas pada Pemilu 2024
Selasa, 16 Agustus 2022 22:04 WIB
Tetapi presiden mengingatkan dengan sangat keras tadi, itu semua bisa hilang ketika kita kembali lagi ke politik identitas. Jadi pesan presiden kan begitu.