Plh Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dalam pembukaan pembangunan Blok 1 RSUD tersebut di Bogor, Rabu, mengatakan pada tahap pertama ini anggaran yang dikucurkan masih seperempat dari kebutuhan keseluruhan pembangunan blok yakni Rp280 miliar. Diproyeksikan pada tahun 2023 mendapat anggaran di atas Rp100 miliar.
"Saya juga berterima kasih kepada Provinsi Jawa Barat dan DPRD Jawa Barat yang telah mengalokasikan dan mudah-mudahan di tahun-tahun ke depan dapat diberikan perhatian secara khusus agar pembangunan RSUD cepat selesai," katanya.
Baca juga: RSUD Kota Bogor ungkap data pasien DBD tertinggi terjadi pada Januari
Dedie berharap pembangunan Blok 1 RSUD yang akan menyediakan penambahan sebanyak 100 hingga 200 ruang rawat inap, ICU cito, bedah cito dan poliklinik dapat dikejar cepat agar pelayanan kesehatan masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya lebih baik ke depan.
RSUD Kota Bogor telah menjadi rumah sakit rujukan regional bagi daerah sekitarnya di Jawa Barat. Setidaknya, warga daerah Kabupaten Bogor, Depok dan Cianjur membutuhkan perawatan di RSUD tersebut, karena telah dilengkapi dengan pelayanan kesehatan untuk penyakit serius tumor.
Kepala RSUD Kota Bogoro Dr Ilham Chaidir menambahkan pada anggaran yang telah dikucurkan sebanyak Rp50 miliar, nilai kontrak pembangunan sebesar Rp45,6 miliar.
Baca juga: Dirut RSUD Bogor paparkan dukungan wujudkan visi kota ramah keluarga
Dari anggaran itu, akan digunakan untuk membangun tambahan ruang IGD dan poliklinik. Sementara, penambahan ruang rawat inap, ruang bedah cito dan ICU masih menunggu bantuan anggaran selanjutnya.
Saat ini, kata Ilham, untuk tahap pertama pembangunan, sebanyak 30 ruangan rawat inap sementara terdampak untuk kemudian kapasitasnya ditambah 100-200 tempat tidur pada tahap selanjutnya.
"Jadi kita tempat tidur jumlahnya saat ini 395 sebenarnya awalnya 425, ada yang terkena imbas pembangunan ini. Jadi kita saat ini ada 395," jelasnya.
Baca juga: RSUD Kota Bogor gratiskan layanan medikolegal korban kekerasan
Ilham pun menyampaikan, begitupun dengan ruang operasi yang sekarang maksimal bisa melakukan operasi maksimal 17 sampai 20 kali akan ditambah untuk memberikan layanan bagi pasien dari berbagai daerah yang membutuhkan pelayanan kesehatan mendesak.
"Jadi ini proses berlanjut dan akan kita kejar terus mencari sumber-sumber pendanaan. Alhamdulillah dengan bantuan Pemerintah Kota Bogor, dari dewan dan karena kami juga mendapat dukungan diberikan kebebasan oleh Dinas Kesehatan untuk persentasi di Kemenkes, kemudian di Bappenas Insya Allah kami yakin, kita akan segera bisa mewujudkannya," kata Ilham.