Kabupaten Bogor (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memperkenalkan literasi dan numerasi kepada anak-anak usia dini dengan cara-cara yang menyenangkan.
"Literasi dan numerasi merupakan dasar kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sebagai pondasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya dan agar anak mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik di masyarakat,” kata Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor Halimatu Sadiyah dalam siaran pers Pemkab Bogor, Selasa.
Menurut dia, cara-cara menyenangkan yang dilakukan untuk mengenalkan literasi dan numerasi yaitu seperti bermain dan bernyanyi.
Hal itu ditularkan TP-PKK melalui workshop "Penguatan Literasi dan Numerasi bagi Guru Taman Kanak-Kanak dan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar Melalui Bermain dan Bernyanyi" di Gedung Tegar Beriman, Cibinong.
Pasalnya, tingkat literasi di Indonesia cukup memprihatinkan. Data The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tahun 2017, dari total 61 negara, Indonesia berada di peringkat 60 dengan tingkat literasi rendah, hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca.
“Sangat penting untuk mengarahkan anak sejak usia dini agar gemar berliterasi dan membuat anak merasa bahwa membaca adalah suatu hal yang menyenangkan,” kata Halimatu.
Di sisi lain, menurut dia, akselerasi transformasi digital telah menimbulkan tantangan cukup kompleks pada dunia pendidikan dan berdampak negatif bagi anak-anak usia sekolah. Saat ini, kebanyakan anak lebih suka bermain gawai daripada membaca.
Halimatu menegaskan membaca tidak harus dengan buku serius. Bisa berupa berita, komik, novel, dan platform digital juga merupakan bagian dari literasi.
“Di sinilah peran dan kolaborasi guru dan orang tua, seperti apa kegiatan berliterasi di sekolah, kemudian setelah pulang ke rumah, apakah di ruang keluarga ada buku-buku. Apakah orang tua mendampingi, apakah setiap hari orang tuanya juga membaca, ini harus menjadi perhatian,” katanya.
Istri Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan itu mengaku selalu mendorong para kader PKK sekaligus sebagai bunda literasi dan bunda PAUD untuk mampu menumbuhkembangkan perilaku gemar membaca dan membangun kesiapan anak usia dini untuk mempersiapkan diri dalam pendidikan dasar.
“Saya berharap bersama-sama IGTKI-PGRI kita dapat terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam meningkatkan kualitas literasi dan numerasi generasi masa depan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Dikmas PAUD, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor Agus Suhendi mengatakan, pendidikan literasi dan numerasi sangat esensial bagi anak usia dini sebagai pondasi untuk membangun kemampuan di jenjang pendidikan berikutnya.
“Tentunya pembelajarannya harus dilakukan dengan metode yang menyenangkan, belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar, bukan dengan paksaan,” kata Agus.
TP-PKK Bogor kenalkan literasi dan numerasi melalui cara menyenangkan
Selasa, 7 Juni 2022 19:19 WIB