Dedie dan Atang sempat berbincang dengan penjaga toko yang mengaku memiliki stok minyak goreng HET dan beberapa toko lain. Di antaranya mengatakan mendapatkan minyak goreng kemasan premiun harga Rp14.000 per liter.
Menurut Dedie Rachim ketersediaan minyak goreng cukup di pasar namun jika ada giliran pengiriman stok merupakan hal wajar dalam mekanisme pasar.
"Yang stoknya tidak langka, kalau harga di pasar relatif normal. Kalau ada perbedaan harga mungkin di warung perumahan karena ada ongkos lebih," katanya.
Dedie menjelaskan jika ketersediaan minyak goreng berkurang maka Pemerintah Kota Bogor akan mendapatkan stok untuk operasi pasar murah (OPM) dari Pemerintah Jawa Barat.
Akan tetapi, hingga saat ini ketersediaan minyak goreng masih relatif tersedia meskipun ada perbedaan harga antara di pasar dan di warung perumahan.
"Jadi belum ada rencana OPM," ujar Dedie.
Sementara itu, Ketua DPRD Atang Trisnanto yang mendampingi Dedie Rachim menambahkan dengan kondisi ketersediaan yang terbatas, pedagang toko di Pasar Baru Bogor mengaku dari biasa diberi stok 10 dus minyak goreng kini hanya dijatah dua dus per pembelian.
Menurutnya dalam tata niaga mudah sekali terlihat alasan gejolak harga minyak goreng yang terjadi. Jika stok banyak maka harga menurun, sebaliknya jika stok menurun harga pun naik.
Semenjak penetapan HET oleh pemerintah pusat, stok yang dikirim masih terbatas sehingga perbedaan harga masih terjadi di pasar.
"Tadi menurut beberapa pedagang ada yang biasa disuplai lima dua, ada yang 10 sekarang dikirim oleh distributor hanya dua dus," katanya.
Penelusuran ANTARA ke Toko Makmur yang menjadi agen minyak goreng di Kota Bogor.
Salah satu pemilik toko, Acun mengatakan stok minyak goreng HET tersedia merek Resto dan SIIP sebanyak 800 dus per dua hari.
Sebanyak 250 dus diberikan kepada tiga pasar dan sisanya dijual di toko untuk melayani langganannya dengan diminta membeli minimal susu kemasan minimal setengah lusin per satu dus minyak goreng merek Resto atau SIIP.
Para pembeli di tokonya dijatah hanya boleh membeli dua dus per sekali pembelian.
"Satu dus isi 12 kemasan minyak goreng premium merek Resto atau SIIP, harganya Rp167.000," katanya.
Menurut Acun, hingga saat ini minyak goreng HET kemasan sederhana belum juga ada didistribusikan di Kota Bogor.