Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah mengatakan dari hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan di pasar semimodern di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harga minyak goreng yang dijual pedagang mulai merata sesuai aturan pemerintah tentang harga eceran tertinggi (HET).
"Tadi kami melakukan sidak ke pasar semimodern untuk memantau perkembangan harga dan ketersediaan minyak goreng, memang ada beberapa pedagang yang menjualnya di atas HET yang ditentukan pemerintah dengan alasan saat membeli dari agen atau distributor harganya masih mahal, tetapi mayoritas pedagang menjualnya sudah mengacu kepada aturan pemerintah," kata Dedy di Sukabumi, Kamis.
Adapun aturan HET yang ditentukan pemerintah pusat sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penetapan HET Minyak Goreng Sawit dalam Pasal 3 tertulis HET untuk minyak goreng curah sebesar Rp11.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500/liter dan minyak goreng kemasan premium Rp14 ribu/liter.
Menurut Dedy, sidak yang dilakukan pihaknya bersama personel dari Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Sukabumi selain memantau perkembangan harga juga antisipasi terjadinya kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Sukabumi.
Ketersediaan minyak goreng kemasan premium dan sederhana masih mencukupi, namun untuk jenis yang curah persediaannya sudah sedikit dengan alasan pedagang sudah lama tidak membeli minyak goreng curah dari agen/distributor karena harganya masih mahal.
Sementara, untuk harga sudah mulai merata meskipun masih ditemukan beberapa pedagang yang menjualnya di atas HET karena saat membelinya dahulu harganya masih tinggi dan mereka pun enggan merugi. Tetapi, pedagang tersebut berjanji akan menyesuaikan harganya setelah persediaan lama habis.
"Sejauh ini mayoritas pedagang sudah menjual harga minyak goreng sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak ada kelangkaan. Dari hasil sidak ini kami pun tidak menemukan adanya pedagang, agen maupun distributor minyak goreng yang "nakal" seperti melakukan penimbunan," tambahnya.
Di tempat yang sama, salah seorang pedagang di pasar Semimodern Palabuhanratu Wandi mengatakan memang masih ada beberapa stok minyak goreng dengan harga lama yakni Rp18 ribu/liter, tetapi untuk pasokan dengan harga baru pun sudah mulai masuk meskipun masih terbatas.
Turunnya harga minyak goreng ini memang disambut baik oleh konsumen, namun sebagai pedagang ia masih bingung karena masih ada persediaan lama yang harganya jauh lebih mahal dan dikhawatirkan jika tidak habis terjual maka akan kedaluarsa.
"Kami mencari cara agar minyak goreng persediaan lama ini tetap terjual habis tetapi kami tidak merugi. Adanya pemerataan harga ini tentu sebagai pedagang kami menyambut baik, asalkan persediaan mencukupi," katanya.
Harga minyak goreng di pasar semimodern Sukabumi sesuai HET
Kamis, 3 Februari 2022 20:05 WIB