Bekasi, (Antaranews Bogor) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi Titi Masrifahati mengatakan penolakan terhadap pasien hanya dilakukan pihaknya bilamana ketersediaan fasilitas pelayanan penuh.
"Jadi tidak benar kalau kami pilih-pilih pasien apalagi berorientasi bisnis," katanya di Bekasi, Senin.
Menurut dia, RSUD Kota Bekasi saat ini melayani rata-rata 1.200 pasien setiap harinya dengan beragam masalah kesehatan.
Menurutnya, jumlah tersebut juga tidak sebanding dengan perawat yang kini siaga di RSUD Kota Bekasi.
"Jumlah perawat kita saat ini hanya 320 orang yang melayani ribuan pasien," katanya.
Kondisi ini lah yang terkadang membuat daya tampung rumah sakit melebihi kapasitas wajar sehingga banyak pasien rawat inap yang harus menunggu antrean agar bisa dirawat di RSUD.
"Saya sering mendapat keluhan bahwa RSUD menolak pasien. Bahkan dari pimpinan DPRD juga ada yang protes ke saya. Tapi setelah saya jelaskan dan yang bersangkutan melihat langsung ke lokasi, ternyata memang benar kapasitasnya terbatas," katanya.
Dikatakan Titi, jumlah pelayanan terhadap pasien di RSUD Kota Bekasi jauh melebihi batas wajar.
"Jumlah ini sangat banyak bila dibandingkan RSUD lain. Di Bali misalnya, setiap hari hanya menampung 800 pasien setiap harinya," katanya.
Titi berharap, penambahan fasilitas kamar rawat inap berikut tunjangan kesejahteraan pegawai dapat menjadi solusi persoalan itu.
"Seharusnya RSUD kita sudah bisa setara dengan rumah sakit swasta dengan melengkapi fasilitas di Puskesmas dan tingkatkan kelas pelayanan terutama daerah jauh seperti Bekasi Utara, Pondok Melati dan Jatisampurna agar semua pasien tidak penuh di RSUD," katanya.
Dirut : Penolakan pasien RSUD jika fasilitas penuh
Selasa, 3 Februari 2015 10:26 WIB