Bekasi,(Antaranews Bogor) - Harga tempe di sejumlah pasar tradisional di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami kenaikan hingga dua kali lipat akibat pasokan terhenti sejak Lebaran, 28 Juli 2014.
"Harga tempe sekarang ini rata-rata Rp7.500 hingga Rp8.000 per potong. Padahal selama Ramadhan 1435 Hijriah masih stabil di harga Rp4.000 per potong," kata Nadih (39) pedagang tempe di Pasar Jatiasih, Minggu.
Menurut dia, sejumlah produsen tempe di Kota Bekasi, salah satunya di Kecamatan Rawalumbu masih meliburkan karyawannya untuk merayakan Idul Fitri 1435 Hijriah.
"Sehingga pasokan ke lapak saya pun otomatis terhenti," katanya.
Dia mengaku terpaksa mencari tempe dari produsen lainnya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Ada beberapa pabrik yang masih menyimpan stoknya selama Lebaran. Tapi harganya pun sudah naik," ujarnya.
Kenaikan harga itu, kata dia, membuat sejumlah pedagang kesulitan untuk menjual tempe pada konsumen dan pelangannya.
"Pembelinya pada marah ke saya karena harganya kemahalan. Mereka lebih memilih bahan makanan lain," kata Karima (27) pedagang lainnya.
Menurut dia, kalau pun ada konsumen yang beli, jumlahnya tidak sebanyak pada harga normal.
"Biasanya pukul 10.00 WIB, tahu yang saya jual sudah habis, tapi sampe sore ini baru laku satu keranjang tempe," katanya.
Harga tempe naik akibat pasokan terhenti
Minggu, 3 Agustus 2014 20:35 WIB