Depok, (Antaranews Bogor) - Tokoh muda PDI Perjuangan Fahmi Habcy memberikan tanggapan atas sajak yang dibuat oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang berjudul `Raisopopo`.
"Saya buat sajak spontan saja untuk menanggapi sajak bung Fadli," kata Fahmi di Depok, Kamis.
Ia menilai sajak Fadli Zon cermin `kepalsuan` dan jarak antara retorika elit politik dengan realita sosial masyarakat dibawah. Tapi kita harus maklum rekam jejak bung Fadli tak pernah kunjungi gang-gang sempit, apalagi kecebur comberan.
Menurut dia era politik saat ini cenderung lahirkan politisi elit yang berbicara kerakyatan tapi bersepatu kulit buaya khas sosialita. Alergi berbaur dengan rakyat karena terlalu lama "dimenara gading".
"Istilahnya kelompok masyarakat baru "Lumpenborjuis"," katanya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kembali membuat puisi yang bernada menyindir salah satu calon presiden. Adapun dalam puisi yang baru ini Fadli menulis tiga bait dan menyematkan judul "Raisopopo".
Berikut sajak Fahmi Habcy selengkapnya :
AKU ISO OPO
Aku bisa angkut lawan tapi wajibku tawan
Aku bisa melesat bintang tapi negeri mencabut dengan lantang
Aku tak bisa susah karena terbiasa mudah
Aku tak bisa salah karena terbiasa marah
Aku tak bisa blusuk karena takut kutu busuk
Aku teriak cinta negeri asal sumber alam tuk kusendiri
Aku entah dimana saat bangsaku merana
Aku pulang rakyat masih menentang
Aku pun bukan ksatria dalam "perang kembang"
Tapi mungkin ratu adil di negeri para cakil
Aku iso :
Bukan mimpin kotamadya
Karena hargaku jauh diatas rata-rata
Bukan pula gubernur
Karena itu tak buatku makmur
Diatas Equestrian didepan boneka-boneka kuteriak :
"Aku iso mimpin negeri !"
Jangan tanya aku iso opo?
Dorrr.......!!!
Lenteng Agung, 16 April 2014
FAHMI HABCY
Fahmi Habcy tanggapi sajak Fadli Zon
Kamis, 17 April 2014 9:39 WIB
"Saya buat sajak spontan saja untuk menanggapi sajak bung Fadli,"