Bogor (Antara Megapolitan) - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mempersiapkan langkah untuk mendorong mahasiswa menjadi wirausahawan muda pertanian.
"Tahun ini kita telah menyiapkan program kegiatan penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP), tujuannya mendorong mahasiswa menjadi wirausahawan di bidang pertanian," kata Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP, Gunawan Yulianto dalam rapat koordinasi penumbuhan wirausahawan muda pertanian di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Gunawan mengatakan, pertanian saat ini menghadapi berbagai tantangan salah satunya menurunnya minat para pemuda untuk bekerja pada sektor pertanian. Kondisi tersebut dimungkinkan karena kesan pemuda yang salah terhadap pekerjaan sektor tersebut.
"Mereka mengesankan bekerja di pertanian harus ke sawah bergelut dengan lumpur, tradisional, berada di pedesaan dan terbelakang," katanya.
Selain itu, lanjut dia, kenyataan bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi penyelenggaraan pendidikan cenderung lebih sebagai pencari kerja (jobseeker) daripada pencipta lapangan pekerjaan (jobcreator).
Menurutnya, dimungkinkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan saat ini masih terfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapat pekerjaan.
"Sudah saatnya dunia pendidikan mendorong lahirnya lulusan yang siap menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.
Kenyataan saat ini, lanjut dia, sarjana pertanian yang bekerja di sektor pertanian semakin sedikit, mereka cenderung memilih bekerja di luar sektor pertanian.
Hal ini, jika tidak ada penanganan dalam jangka panjang secara gradual berdampak menurunnya jumlah tenaga kerja terdidik yang bekerja di sektor pertanian, dan pada akhirnya terjadi kelangkaan tenaga terdidik pada sektor pertanian.
"Perlu terobosan untuk memperkuat sumber daya manusia pertanian, fakta-fakta tersebut harus segera dihentikan," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, strategi untuk memperkuat sumber daya manusia pertanian, dengan mengubah kesan kepada pemuda bahwa sektor pertanian bukan hanya budidaya tanaman di sawah melainkan usaha agribisnis dari subsistem hulu sampai hilir yang justru memberikan peluang kerja dan peluang usaha yang sangat luas.
"Strategi lain menumbuhkembangkan jiwa kewirausahawan dan meningkatkan aktivitas kewirausahawan agar lulusan perguruan tinggi pertanian lebih menjadi pencipta lapangan kerja," katanya.
Ia mengatakan, melalui kegiatan PWMP mahasiswa akan bertindak sebagai wirausahawan muda pertanian (agripreneur). Setelah menjadi tenaga terdidik pertanian diharapkan akan menjadi pengusaha pertanian, sekaligus menjadi penggerak dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian.
"Program PWMP ini terbagi dalam tiga tahapan, mulai dari tahap pertama penyadaran dan penumbuhan, pemandirian, dan pengembangan. Masing-masing tahapan dilaksanakan satu tahun," katanya.
Program PWMP ini melibatkan tujuh perguruan tinggi mitra dan sembilan sekolah tinggi penyuluhan pertanian yang ada di bawah koordinasi Kementerian Pertanian.
"Tahun ini merupakan rintisan, setiap perguruan tinggi akan disiapkan modul pembelajaran, dan paket usaha atau judul yang akan dikerjakan selama program berlangsung," kata Satria Utama, Staf Sub Bidang Peserta Didik, BPPSDMP.
Satria mengatakan, tersedia 500 paket yang diberikan kepada perguruan tinggi mitra, STPP, dan SMK-PP masing-masing paket nilainya Rp30 juta.
"Setelah mahasiswa mendapatkan pembekalan kewirausahaan, program ini mendorong PTN, STPP, SMK-PP untuk menghasilkan paket wirausahawan di bidang pertanian melalui paket tadi," katanya.
Kementan Siapkan Mahasiswa Menjadi Wirausahawan Muda Pertanian
Rabu, 13 April 2016 19:55 WIB
Mereka mengesankan bekerja di pertanian harus ke sawah bergelut dengan lumpur, tradisional, berada di pedesaan dan terbelakang.