Cibinong, (Antaranews Bogor) - Asisten Administrasi Pemerintah Kabupaten Bogor Benny Deliyuzar menyatakan dampak negatif terbukanya akses masyarakat kepada "internet" dapat diminimalisasi dengan adanya sosialisasi "internet" sehat dan aman.
"`Internet` sehat dan aman yang berkolaborasi dengan pendidikan akan membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan untuk mencetak generasi pelajar yang berkualitas," katanya melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor Wawan M Sidik di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Pernyataan Benny Deliyuzar itu disampaikan pada kegiatan sosialisasi "internet" sehat dan aman yang diikuti 10 sekolah di Kabupaten bogor dari tingkat SMP dan SMA.
Keberadaan "internet", kata dia, membuka mata semua tentang koneksi global yang tanpa batas.
Di sisi lain, katanya, keterbukaan "internet" juga menyimpan bahaya karena ada hal-hal yang tidak sesuai dengan moral, aturan agama dan ideologi bangsa.
Pada kegiatan tersebut juga dihadirkan narasumber Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Septriana Tangkary.
Kepada peserta ia menegaskan "internet" bisa menjadi wadah kreativitas dan inovasi penggunanya.
Namun diingatkan para penggunanya haruslah sehat dan aman, karena "internet" pun memiliki sisi negatif.
"`Internet` memiliki manfaat di antaranya adalah untuk mencari informasi, data gambar dan pengetahuan. Sarana hiburan dan penyegaran pikiran untuk anak-anak," katanya.
Selain itu, juga sebagai sarana pembelajaran yang interaktif untuk berbagai bidang ilmu pengetahuan dan untuk mengoleksi gambar, lagu dan video.
Saat ini, kata dia, jejaring sosial menjadi tempat mencari teman dan curhat (curahan hati), serta menjadi wadah kreativitas.
Namun "internet" juga memiliki sisi negatif di antaranya, media kekerasan dan pelecehan, informasi tidak benar di "internet" atau penipuan transaksi "online", pornografi melalui "internet", gambartidak seronoh, video asusila.
Malahan ada permainan judi berkedok "game social media", dan penculikan dengan kenalan di sosial media.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk menghindari sisi negatif tersebut, peran serta orang tua sangat diperlukan untuk mengawasi dan memberikan bimbingan kepada anak-anak.
Namun anak-anak pun harus diberikan bekal agar bisa membentengi diri. "Karena kita tidak tahu siapa dibalik dunia maya apakah orang tersebut baik atau berniat jahat," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bogor Wawan M Sidik menjelaskan data menyebutkan Indonesia sebagai negara pengguna "internet" ke tiga terbesar di dunia.
Di Kabupaten Bogor pengguna "internet" dari kalangan pelajar tingkat SMP, SMA dan SMK terus mengalami peningkatan,
"Kondisi ini memerlukan sebuah tindakan untuk mewujudkan "internet" sehat dan aman di kalangan pelajar," katanya.
Dengan kegiatan sosialisasi itu para peserta dapat mengetahui manfaat dari "internet" dan mengetahui sisi negatifnya, serta dapat mengembangkan potensi melalui adanya "internet".
"Kalau kita tidak menguasai karakteristik "internet", bisa dimungkinkan kita bisa terjerat hukum karena ketidaktahuan kita. Dengan adanya sosialisasi "internet" sehat ini mudah-mudahan bisa terhindar dari hal tersebut," katanya.
Pejabat: Minimalisasi dampak negatif dengan "internet" sehat
Kamis, 30 Oktober 2014 14:37 WIB